Selasa, 29 Oktober 2013

Sepuluh Kalimat Bijak Dari Negeri China

父 母 不 孝 , 奉 神 無 益 。

Bila tidak berbakti pada org tua; Percuma saja menyembah Tuhan.

兄 弟 不 和 , 交 友 無 益 。

Bila dengan saudara sendiri tidak rukun ; Percuma saja menjalin persahabatan.

存 心 不 善 , 風 水 無 益 。

Bila hati penuh pikiran jahat; Percuma saja mengatur Feng Shui.

行 止 不 端 , 讀 書 無 益 。

Bila tindak tanduknya tanpa tata karma; Percuma saja sekolah.

心 高 氣 傲 , 博 學 無 益 。

Bila bersifat angkuh; Percuma saja menjadi seorg terpelajar.


作 事 乖 張 , 聰 明 無 益 。

Bila seenaknya sendiri dlm melakukan segala sesuatu; Kepintaran pun percuma.

時 運 不 通 , 妄 求 無 益

Bila belum tiba saatnya; Memohon dgn membabi buta juga percuma.

不 惜 元 氣 , 服 藥 無 益 。

Bila tidak menghargai kesehatan; Minum obat pun percuma.

妄 取 人 財 , 布 施 無 益

Sembarangan mengambil harta orang lain; Percuma saja beramal/berdana.

淫 惡 肆 欲 , 陰 騭 無 益

Bila suka mengumbar hawa nafsu; Percuma saja berbuat kebaikan.



Sumber :
http://ceritamotivasimendidik.blogspot.com/2013/02/sepuluh-kalimat-bijak-dari-negeri-china.html#more

Kepala Ikan

Alkisah pada suatu hari, diadakan sebuah pesta emas peringatan 50 tahun pernikahan sepasang kakek-nenek. Pesta ini pun dihadiri oleh keluarga besar kakek dan nenek tersebut beserta kerabat dekat dan kenalan. Pasangan kakek-nenek ini dikenal sangat rukun, tidak pernah terdengar oleh siapapun bahkan pihak keluarga mengenai berita mereka perang mulut. Singkat kata mereka telah mengarungi bahtera pernikahan yang cukup lama bagi kebanyakan orang. Mereka telah dikaruniai anak-anak yang sudah dewasa dan mandiri baik secara ekonomi maupun pribadi. Pasangan tersebut merupakan gambaran sebuah keluarga yang sangat ideal.




Disela-sela acara makan malam yang telah tersedia, pasangan yang merayakan peringatan ulang tahun pernikahan mereka ini pun terlihat masih sangat romantis. Di meja makan, telah tersedia hidangan ikan yang sangat menggiurkan yang merupakan kegemaran pasangan tersebut. Sang kakek pun, pertama kali melayani sang nenek dengan mengambil kepala ikan dan memberikannya kepada sang nenek, kemudian mengambil sisa ikan tersebut untuknya sendiri.

Sang nenek melihat hal ini, perasaannya terharu bercampur kecewa dan heran. Akhirnya sang nenek berkata kepada sang kakek : "Suamiku, kita telah melewati 50 tahun bahtera pernikahan kita. Ketika engkau memutuskan untuk melamarku, aku memutuskan untuk hidup bersamamu dan menerima dengan segala kekurangan yang ada untuk hidup sengsara denganmu walaupun aku tahu waktu itu kondisi keuangan engkau pas-pasan. Aku menerima hal tersebut karena aku sangat mencintaimu.Sejak awal pernikahan kita, ketika kita mendapatkan keberuntungan untuk dapat menyantap hidangan ikan, engkau selalu hanya memberiku kepala ikan yang sebetulnya sangat tidak aku suka, namun aku tetap menerimanya dengan mengabaikan ketidaksukaanku tersebut karena aku ingin membahagiakanmu. Aku tidak pernah lagi menikmati daging ikan yang sangat aku suka selama masa pernikahan kita. Sekarang pun, setelah kita berkecukupan, engkau tetap memberiku hidangan kepala ikan ini. Aku sangat kecewa, suamiku. Aku tidak tahan lagi untuk mengungkapkan hal ini."

Sang kakek pun terkejut dan bersedihlah hatinya mendengarkan penuturan sang nenek. Akhirnya,sang kakek pun menjawab : "Istriku, ketika engkau memutuskan untuk menikah denganku, aku sangat bahagia dan aku pun bertekad untuk selalu membahagiakanmu dengan memberikan yang terbaik untukmu. Sejujurnya, hidangan kepala ikan ini adalah hidangan yang sangat aku suka. Namun, aku selalu menyisihkan hidangan kepala ikan ini untukmu, karena aku ingin memberikan yang terbaik bagimu. Semenjak menikah denganmu, tidak pernah lagi aku menikmati hidangan kepala ikan yang sangat aku suka itu. Aku hanya bisa menikmati daging ikan yang tidak aku suka karena banyak tulangnya itu. Aku minta maaf, istriku."

Mendengar hal tersebut, sang nenek pun menangis. Mereka pun akhirnya berpelukan. Percakapan pasangan ini didengar oleh sebagian undangan yang hadir sehingga akhirnya mereka pun ikut terharu.

Kadang kala kita terkejut mendengar atau mengalami sendiri suatu hubungan yang sudah berjalan cukup lama dan tidak mengalami masalah yang berarti, kandas di tengah-tengah karena hal yang sepele, seperti masalah pada cerita di atas. Kualitas suatu hubungan tidak terletak pada lamanya hubungan tersebut, melainkan terletak sejauh mana kita mengenali pasangan kita masing- masing. Hal itu dapat dilakukan dengan komunikasi yang dilandasi dengan keterbukaan. Oleh karena itu, mulailah kita membina hubungan kita berlandaskan pada kejujuran, keterbukaan dan saling menghargai satu sama lain.

Sumber :
http://ceritamotivasimendidik.blogspot.com/2013/07/kepala-ikan.html#more

Aku Memutuskan Untuk Mencintainya

Wajahnya kehitaman. Wajahnya pun jauh dari cantik. Usianya tak bisa lagi dibilang muda. Waktu pertama kali masuk ke rumah perempuan itu, hampir saja lelaki itu percaya ia berada di rumah hantu. Lelaki tampan itu pun sejenak ragu. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun risikonya. Suatu saat perempuan itu berkata padanya, “Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari perempuan idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri.” Tapi lelaki itu malah menjawab, “Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi.




Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kepandaian dan kecantikan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya.
Lelaki itu menjawab enteng, “Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Perempuan itu melakukan semua kebaikan-kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitamnya dan ketidak-rupawanan wajahnya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisiknya….”

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta yang terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati adalah memberi tanpa henti. Hubungan bisa bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan-kebajikan dari cinta tanpa henti sepanjang hari….

Sumber :
http://ceritamotivasimendidik.blogspot.com/2013/02/aku-memutuskan-untuk-mencintainya.html#more

Malaikat Penjaga Di Bumi

Suatu hari ada seorang bayi yang akan dilahirkan ke dunia.
Sang bayi bertanya kepada Tuhan “Para Malaikat mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tapi bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah?”
Tuhan menjawab “Saya telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu.”
Sang bayi berkata “Tapi disini..,di surga…..yang saya lakukan hanya bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia.”



Tuhan menjawab lagi “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih bahagia.”
Sang bayi bertanya lagi, “Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku, saya tidak mengerti bahasa mereka?”


Tuhan menjawab “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkan bagaimana kamu berbicara.”
“Saya mendengar di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”
“Malaikatmu akan melindungimu,walaupun hal itu mengancam jiwanya.”
“Pasti saya akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi.”

“Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan kepadamu bagaimana kau bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya aku selalu berada disisimu.”
Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan kepada Tuhan, “Tuhan……jika saya harus berangkat sekarang, bisakah Engkau memberitahu aku nama malaikat tersebut?”

Jawab Tuhan, “Kamu akan memanggil malaikatmu….. IBU…”

sumber cerita :
http://ceritamotivasimendidik.blogspot.com/2013/10/malaikat-penjaga.html#more